Para Sahabat rasul Muhammad SAW merupakan orang-orang yang
sungguh mulia, sangat patut dijadikan contoh atau kisah teladan tanpa mengecualikan
baginda rasulullah SAW. Salah satu sahabat rasul SAW yang sangat patut kita
teladani adalah Abdurrahman bin auf RA.
Simak kisah selengkapnya disini.
kisah teladan sahabat rasul |
Abdurahman bin RA merupakan sahabat rasul SAW yang sangat dermawan. Saat terjadi perang tabuk, rasulullah meminta kepada seluruh kaum
muslimin untuk mengorbankan harta benda yang meraka miliki. Tanpa pikir panjang
abdurahman bin auf RA langsung memenuhi himbauan tersebut. Ia merupakan sahabat
nabi yang paling banyak mengorbankan hartanya dengan menyerahkan dua ratus
uqiyah emas. Melihat kedermawanan abdurahman bin auf RA, umar bin khattab berbisik
kepada rasulullah “sepertinya abdurahman bin aur RA berdosa karena tidak
meninggalkan uang belanja sedikit pun untuk keluarganya”. Kemudian rasulullah
bertanya kepada abdurahman “apakah kau meninggalkan uang belanja untuk istrimu?”. Abdurahman menjawab “ya,
mereka ku tinggalkan yang lebih banyak dan lebih baik dari yang ku sumbangkan”.
Rasulullah bertanya kembali “berapa”. Sebanyak rezeki, kebaikan, serta pahala
yang dijanjikan Allah SWT” , jawab abdurahman.
Pada saat kaum muslimin berangkat ke perang tabuk Abdurahman
dimuliakan oleh Allah. Suatu kemuliaan yang tidak pernah didapat oleh siapa
pun. Ketika waktu shalat tiba, rasulullah belum hadir maka abdurahman pun
menjadi imam shalat berjamaah. Rasulullah baru hadir saat rakaat pertama hampir
selesai, lalu shalat di belakangnya dan mengikut jadi makmum. Sungguh tak ada
kemuliaan dan keutamaan selain menjadi imam shalat untuk pemimpin umat dan
peimpin para nabi, yaitu Muhammad SAW.
Abdurahman bin auf RA bertugas untuk menjaga kesejahteraan
dan keselamatan ummahatul mukminin (para istri rasulullah. Dia yang bertanggung
jawab untuk memenuhi semua kebutuhan mereka dan mengawal kemana ibu-Ibu mulia
itu ketika bepergian.
Pernah suatu ketika abdurahman membeli sebidang tanah dan membagikan
kepada bani zuhrah dan para ummahatul mukminin. Ketika aisyah diberitahu bahwa
dirinya juga mendapatka jatah, ia lalu bertanya “siapa yang menghadiahkan tanah
ini buatku”. petugas itu menjawab “abdurahman bin auf RA”. Kemudian aisyah
mengatakan bahwa rasulullah pernah bersabda yang mengatakan “tidak ada orang
yang kasihan kepada kalian sepeninggalku
kecuali orang-orang yang sabar. Begitulah, doa rasulullah bagi abdurahman bin
auf terkabulkan. Allah senantiasa melimpahkan berkah-nya sehingga ia menjadi
orang paling kaya diantara sahabat. Bisnis terus mengalami kemajuan dan
perkembangan. Semakin banyak keuntungan yang dia dapat semakin banyak pula kedermawanannya. Hartanya digunakan dijalan
Allah, entah secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. Walau ia termasuk
orang paling kaya pada masanya, tapi tidak berpengaruh pada iman dan taqwanya
Berbahagialah abdurahman bin auf RA dengan limpahan dan kebahagiaan yang Allah berikan kepadanya.
Ketika abdurahman wafat, jenasahnya diantar oleh para sahabat yang mulia, diantaranya
sa’ad bin abu waqqash dan yang lainnya. Khalifah ali bin abi thalib mengatakan
dalam sambutannya “engkau telah mendapatkan kasih sayang Allah dan engkau
berhasil menundukkan kepalsuan dunia.
Abdurahman merupakan salah satu sahabat nabi dari kelompok delapan orang
yang pertama masuk islam. Ia juga tergolong sepuluh sahabat yang yang diberi
kabar gembira oleh baginda rasulullah masuk syurga dan termasuk enam orang
sahabat yang bermusyawarah dalam pemilihan umar bin khattab sebagai khalifah. Ia
juga merupakan mufti yang dipecaya untuk befatwa di madinah selama beliau masih
hidup.
Sebelum masuk islam ia bernama abd amr dan setelah masuk
islam namanya diganti menjadi abdurahman bin auf. Ia masuk islam sebelum rumah
Al-arqam dijadikan pusat dakwah oleh rasulullah. Ia masuk islam dua hari
setelah abu bakar as-shidiq memeluk islam terlebih dahulu.
Umat islam yang pertama-tama masuk islam banyak mengalami siksaan dari kaum kafir quraisy, begitu juga
abdurahman. Ia banyak mengalami siksaan dan tekanan dari kafir quraisy. Namun ia
tetp abar dan tabah menghadapi siksaan dan tekanan tersebut. Kemudian dia ikut
serta bersama kawan-kawan seiman hijrah ke habasyah untuk menghindari tekanan
kafir qurasy.
Ketika rasuiullah melakukan hijrah ke madinah abdurahman
menjadi pelopor kaum muslimin. Di kota ini rasulullah mempersaudarakan kaum
anhar dengan kaum muhajirin. Abdurahman bin auf dipersaudarkan dengan sa’ad bin
rabi al-anshari. Sa’ad merupakan salah satu orang terkaya di madinah pada masa
itu. Ia menawarkan bantuan kepada saudaranya abdurahman namun ditolak dan hanya
meminta ditunjukkan pasar di kota madinah. Maka sa’ad pun menunjukkan letak
pasar maka abdurahman pun mulai melakukan perdagangan. Belum lama ia melakukan
perdagangan ia sudah mengumpulkan uang yang cukup untuk mahar menikah. Kemudian datang ke
rasulullah untuk menyampaikan niatnya.”saya ingin menikah, ya rasullah” katanya.
”Apa mahar yang akan kau berikan kepada istrimu”, Tanya nabi SAW. Abdurahman menjawab “emas
seberat biji kurma”. Kemudian rasulullah bersabda “laksanakanlah walimah
(kenduri), walau hanya menyembelih seekor kambing. Semoga Allah memberkati
pernikahanmu dan hartamu”. Sejak itulah kehidupan abdurahman menjadi makmur.
Semoga para pembaca dapat mengambil hikmah dari kisah sahabat rasul diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar